Setelah saya memposting kisah pertarungan dialektis antara Naruto dengan Pain, saya akan mengajak sahabat untuk berefleksi untuk mendapat pemahaman dan pengertiaan yang mendalam. Ada banyak hal yang ingin saya refleksikan dari kisah tersebut, yaitu keadilan, perjuangan, perdamaian, pengorabanan, penderitaan, balas dendam, kebencian dan juga cinta. Namun dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang cinta.
Cinta….. kata yang tidak asing, jika mendengar tentang cinta apa yang terlintas dalam benak sahabat? Apa yang sahabat inginkan dari cinta? Kita seringkali merasa tahu apa yang kita inginkan, yakni cinta, akan tetapi yang kita inginkan hanyalah ilusi karna kita mencarinya di tempat yang salah.
Apakah sahabat pernah mencintai seseorang, apakah sahabat telah berupaya mencintai seseorang? Kadang kita mengaku bahwa kita telah mencintai, oleh karena itu kita memberikan perhatian, harta, pulsa, pujian dan apapun yang bisa kita berikan. Dan pertanyaannya sekarang adalah mengapa sahabat rela melakukan pengorbanan sedemikian besar kepada seseorang yang anda anggap anda mencintainya. Mungkin jawabannya sederhana, yaitu karena aku mencintainya dan aku juga ingin ia mencintaiku. Benar demikian bukan? Lagi pula siapa sih yang tidak ingin dicintai oleh orang yang ia cintai
Kita mencitai agar supaya kita juga dicintai, jadi apa yang disebut sebagai tindakan MENCINTAI adalah suatu tindakan PENYOGOKAN, dengan demikian, orang yang ingin memiliki cinta secara berlebih justru adalah orang yang paling memiliki kemungkinan untuk menipu. Sementara, orang-orang yang secara praktis tidak menginginkan apapun, dan siap memberikan semuanya, justru dapat mencintai secara sempurna. Dari sini, kita akan melihat bahwa tindak mencintai orang-orang yang mencintai kita sebenarnya adalah sesuatu yang sangat mudah. Akan tetapi, apakah kita siap mencintai orang-orang yang mengganggu kita, membenci kita, menghalangi kita? Dapatkah kita mencintai musuh kita? Tindak mencintai orang yang tidak mencintai kita adalah suatu ujian bagi arti cinta sesungguhnya.( Reza A.A Wattimena)
Dalam kisah Naruto kita melihat cinta sejati itu dalam diri Hinata, dimana ia adalah sosok yang mencintai Naruto dengan tulus tanpa tuntutan, ia mencintai tanpa menuntut agar di cintai, bila kita bandingkan cinta Hinata kepada naruto dibandingkan cinta Sakura kepada Sasuke, sangat jelas terlihat Hinata lah yang cintanya paling tulus, dan ini terbukti saat Naruto dihajar habis-habisan oleh Pain, ia maju untuk membela orang yang dicintainya meskipun ia sadar kemampuannya jauh di bawah kekuatan Pain, ia sadar ia bisa saja mati karena kenekatannya itu, namun cinta yang tulus dalam dirinya membuat ia rela berkoban demi kekasihnya.
Cinta yang sejati bukanlah tuntunan, sehingga mudah sekali panggilan tersebut luput dari mata kita, ketika anda sibuk dengan diri sendiri atau sibuk dengan pacar anda, anda tidak akan peka terhadap panggilan cinta itu, yaitu cinta ibu anda, cinta keluarga anda, cinta sahabat anda, dan mungkin juga membuat anda lupa terhadap sang pecinta sejati yaitu tuhan yang maha mencinta.
Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta ia tidak normal tetapi banyak juga yang menderita karena cinta.Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.(KH.Abdullah Gymnastiar)
aah~ sayang Naruto bukan crita dewasa(no sex), pasti Naruto udah jawab pernyataan dari Hinata -_- .
BalasHapushahahahah,gila luh,pikiran loe sex aja,gue yang gini gini aja nggak gitu gitu amat,tapi ya terima kasilah telah komentar di blog gue,oke bro...!
BalasHapus